5 Tawaran Allah Kepada Orang Mukmin

Apa yang ada dalam benak kita adalah yang terpenting bisa memenuhi segala yang dibutuhkan. Pikir seorang pedagang yang berada di pinggir jalan. Sudah memenuhi kehidupan sehari-hari saja sudah bersyukur bukan?

Sama halnya dengan berapa orang yang bekerja di kantor atau instansi yang cukup memiliki nama. Meski terkadang menurut kita, mereka telah menjadi orang yang berpenghasilan di atas rata-rata dan telah sukses menjalani hidup. Lalu apa kata orang yang sukses itu? Ah, sama saja. Tidak ada bedanya dengan pemikiran pedagang di pinggir jalan tadi. Apa maksudnya?

Persepsi Umum
Maksudnya, bagaimanapun tingkat ekonomi kita, jabatan kita, pekerjaan kita, apabila ditanya tentang sudah terpenuhikan kebutuhan Anda? Ya atau tidak bukanlah kedua jawaban yang mewarnai pertanyaan itu. Hanya ada satu jawaban bulat. Tak ada orang yang mengatakan saya sudah cukup mampu sehingga tidak ingin berusaha mendapatkan sesuatu yang lebih baik walau bagi orang lain dirinya sudah cukup mapan.

Allah memaklumi manusa yang selalu diliputi rasa ingin akan kedudukannya, harta benda, anak-anak, wanita dan berbagai kesenangan yang dijadikan terasa indah bagi manusia. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran {3}:14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Rasanya memang Allah telah mengatur kesenangan manusia sehingga manusia dapat menikmatinya dan merasakan indahnya permainan dunia. Apakah sebatas demikian? Apa Allah menciptakan kesenangan tersebut tidak ada maksud dan tujuan?

Kesuksesan Sahabat Rosulullah
Seolah tak ingin tertinggal, Islam juga memberikan peluang bagi kita untuk terus maju dan berusaha untuk mencapai cita-cita kita. Jika melihat sejarah, banyak dulunya sahabat-sahabat shalih dan terkenal Rosulullah Saw yang sukses dalam urusan perdagangan. Abu Bakar As Siddiq misalnya, orang yang terkemuka, seorang Khalifah pengganti Rosulullah sepeninggal Beliau. Dan masih banyak sahabat-sahabat Rosulullah yang tak kalah suksesnya. Abu Bakar adalah pedagang sukses yang juga memiliki kegemaran dalam wiraswasta dan berbisnis.

Tidak seperti kebanyakan pebisnis dan wirausahawan sekarang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang diinginkan. Sahabat-sahabat Rosulullah adalah sahabat yang jujur, rela berkorban demi Agama Islam. Oleh karena itulah Allah makin memberikan kelebihan kepada mereka dan makin memberikan rahmat dan kasih sayangnya.

Tawaran Terbaik
Layaknya seorang pedagang yang menjajakan barang dagangannya, Allah juga telah menawarkan jual beli kepada kita. Kali ini tidak membahas lagi tentang jual beli seperti pada artikel edisi sebelumnya. Baca selengkapnya. Coba simak firman Allah dalam QS. At-Taubah {9}: 111

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."

Sekali lagi berperang pada jalan Allah tidak harus dengan peperangan saja. Jihad fisabilillah juga bermakna berjuang mewujudkan ajaran Islam sepenuhnya. Baca selengkapnya. Dan makna Taurat dan Injil adalah wahyu murni yang turun kepada utusan Allah, bukan suatu kitab yang dibuat manusia. Mereka itulah orang yang dijanjikan oleh Allah kemenangan yang besar yakni mendapatkan surga sebagaimana ayat di atas. Sudahkah kita menerima tawaran Allah tersebut?

Wallahu a'lam bish showab.***