Sabtu, 09 Oktober 2010
Islam Justru Mengangkat Derajat dan Status Kaum Feminis
2010-10-09T10:28:00+07:00Firman Azka's BlogSampaikanlah|
Comments
Islam Justru Mengangkat Derajat dan Status Kaum Feminis
Berbagai tuntutan kesetaraan gender antara pria dan wanita pun tak dapat dibendung. Berbagai aksi pro dan kontra bermunculan. Hingga didirikan berbagai gerakan untuk bisa mewujudkan hal tersebut.
Kehidupan wanita di jaman jahiliah yaitu di Arab dan di dunia secara umum, adalah di dalam kehinaan dan kerendahan. Khususnya di bumi arab, para wanita dibenci kelahiran dan kehadirannya di dunia. Sehingga kelahiran bagi mereka, adalah awal dari kematian mereka. Para bayi wanita yang dilahirkan di masa itu segera di kubur hidup-hidup di bawah tanah. Kalaupun para wanita dibiarkan untuk terus hidup, mereka akan hidup dalam kehinaan dan tanpa kemuliaan. Perilaku jahiliyah ini diabadikan dalam firman Allah yakni dalam quran surat At Takwir {81} : 8-9
“Ketika bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh”
Wanita yang sempat hidup dewasa mereka dilecehkan dan tidak memperoleh bagian dalam harta warisan. Mereka dijadikan sebagai alat pemuas nafsu para lelaki belaka. Yang ketika telah puas direguk, segera dibuang tak ada harga dan nilai. Di masa itu pula, para lelaki berhak menikahi banyak wanita tanpa batas, tidak mempedulikan akan keadilan dalam pernikahan.
Kedudukan wanita dalam Islam Ketika datang islam, kedudukan wanita diangkat dari bentuk-bentuk kedzaliman dan islam mengembalikan kedudukannya kepada derajat insaniyah. Seperti firman Allah dalam quran surat Al Hujurat {49}: 13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Allah menegaskan bahwa wanita berserikat dengan kaum laki-laki dalam prinsip kemanusiaan mereka. Sebagaimana mereka pun berserikat dengan laki-laki dalam hal pahala dan dosa sesuai dengan amal perbuatan mereka. Hal ini terdapat dalam quran surat An Nahl {16} : 97
“Barangsiapa yang berbuat amalan kebaikan dari laki-laki maupun perempuan dan dia adalah orang mukmin maka Kami akan hidupkan dia dalam kehidupan yang baik, dan Kami akan balasi mereka dengan yang lebih baik daripada yang mereka lakukan."
Perhatian Rasulullah
Dalam Islam Nabi Muhammad SAW telah meletakkan dasar-dasar penghormatan terhadap hak-hak perempuan. Beliau menegaskan, mulia atau tidaknya seseorang dalam pandangan Allah, salah satu ukurannya ialah ada atau tidaknya rasa hormat kepada perempuan, khususnya kaum ibu. Beliau juga meminta umatnya agar anak perempuan diberi perhatian khusus. Kata Nabi Muhammad SAW
“Lelaki mana saja yang mempunyai anak perempuan lalu memberi pelajaran kepadanya, maka hendaknya ia memberi pelajaran dengan cara yang baik kepadanya. Demikian pula jika ia mendidiknya, maka hendaknya ia memberi pendidikan dengan cara yang baik kepadanya“ (HR.Ahmad).
Pada suatu hari seorang lelaki mendatangi Nabi SAW di majelisnya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku pergauli dengan baik?“ tanyanya. “Ibumu,“ jawab Nabi SAW. Orang itu kemudian bertanya lagi, “Kemudian siapa? “. “Ibumu,“ jawab Nabi kembali. Untuk kali ketiga orang itu bertanya, “Setelah itu siapa lagi,“ dan tetap dijawab oleh Nabi SAW “Ibumu“. Baru kemudian ketika orang itu bertanya kembali, Nabi Muhammad SAW. menjawab “Bapakmu“.
Hadis riwayat Abu Hurairah itu menegaskan betapa Islam mengangkat dan menjunjung tinggi derajat kaum wanita. Begitu besarnya perhatian Nabi SAW kepada kaum wanita sehingga menjelang ajalnya dia berpesan agar para wanita itu diperlakukan secara baik. Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan perhiasan yang paling indah adalah wanita yang salehah, yang apabila dipandang menarik hati, apabila ditinggalkan suaminya bepergian, dia mampu menjaga harta dan harga diri suaminya“.
Untuk isteri yang shalehah, Rasulullah SAW telah menjanjikan dalam suatu hadis yang dirawikan oleh Turmuzi, Ibnu Majah dan Al Hakim
“Apabila seorang wanita yang disenangi suami wafat, maka dia akan masuk surga.“
Jika demikian, lalu dari segi manakah Islam justru merendahkan kaum wanita? Maka berpalinglah dari orang-orang yang melampaui batas dan berbuat kerusakan di bumi.
Wallahu a'lam bish shawab.***
Entah Barat sudah membuat skenario ini atau belum, tak mau begitu saja melepaskan kesempatan ini untuk menyerang Islam. Berbagai pendapat yang tidak rasional mereka menuding bahwa Islam mengesampingkan kaum wanita.
Padahal jika kita tak langsung membenarkan ucapan mereka, justru Islam yang mengangkat kaum feminis ini. Berbagai macam tradisi jahiliyah dan budaya dunia dahulu sangat merendahkan derajat wanita. Berikut ulasannya.
Wanita DahuluPadahal jika kita tak langsung membenarkan ucapan mereka, justru Islam yang mengangkat kaum feminis ini. Berbagai macam tradisi jahiliyah dan budaya dunia dahulu sangat merendahkan derajat wanita. Berikut ulasannya.
Kehidupan wanita di jaman jahiliah yaitu di Arab dan di dunia secara umum, adalah di dalam kehinaan dan kerendahan. Khususnya di bumi arab, para wanita dibenci kelahiran dan kehadirannya di dunia. Sehingga kelahiran bagi mereka, adalah awal dari kematian mereka. Para bayi wanita yang dilahirkan di masa itu segera di kubur hidup-hidup di bawah tanah. Kalaupun para wanita dibiarkan untuk terus hidup, mereka akan hidup dalam kehinaan dan tanpa kemuliaan. Perilaku jahiliyah ini diabadikan dalam firman Allah yakni dalam quran surat At Takwir {81} : 8-9
“Ketika bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh”
Wanita yang sempat hidup dewasa mereka dilecehkan dan tidak memperoleh bagian dalam harta warisan. Mereka dijadikan sebagai alat pemuas nafsu para lelaki belaka. Yang ketika telah puas direguk, segera dibuang tak ada harga dan nilai. Di masa itu pula, para lelaki berhak menikahi banyak wanita tanpa batas, tidak mempedulikan akan keadilan dalam pernikahan.
Kedudukan wanita dalam Islam Ketika datang islam, kedudukan wanita diangkat dari bentuk-bentuk kedzaliman dan islam mengembalikan kedudukannya kepada derajat insaniyah. Seperti firman Allah dalam quran surat Al Hujurat {49}: 13
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Allah menegaskan bahwa wanita berserikat dengan kaum laki-laki dalam prinsip kemanusiaan mereka. Sebagaimana mereka pun berserikat dengan laki-laki dalam hal pahala dan dosa sesuai dengan amal perbuatan mereka. Hal ini terdapat dalam quran surat An Nahl {16} : 97
“Barangsiapa yang berbuat amalan kebaikan dari laki-laki maupun perempuan dan dia adalah orang mukmin maka Kami akan hidupkan dia dalam kehidupan yang baik, dan Kami akan balasi mereka dengan yang lebih baik daripada yang mereka lakukan."
Perhatian Rasulullah
Dalam Islam Nabi Muhammad SAW telah meletakkan dasar-dasar penghormatan terhadap hak-hak perempuan. Beliau menegaskan, mulia atau tidaknya seseorang dalam pandangan Allah, salah satu ukurannya ialah ada atau tidaknya rasa hormat kepada perempuan, khususnya kaum ibu. Beliau juga meminta umatnya agar anak perempuan diberi perhatian khusus. Kata Nabi Muhammad SAW
“Lelaki mana saja yang mempunyai anak perempuan lalu memberi pelajaran kepadanya, maka hendaknya ia memberi pelajaran dengan cara yang baik kepadanya. Demikian pula jika ia mendidiknya, maka hendaknya ia memberi pendidikan dengan cara yang baik kepadanya“ (HR.Ahmad).
Pada suatu hari seorang lelaki mendatangi Nabi SAW di majelisnya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku pergauli dengan baik?“ tanyanya. “Ibumu,“ jawab Nabi SAW. Orang itu kemudian bertanya lagi, “Kemudian siapa? “. “Ibumu,“ jawab Nabi kembali. Untuk kali ketiga orang itu bertanya, “Setelah itu siapa lagi,“ dan tetap dijawab oleh Nabi SAW “Ibumu“. Baru kemudian ketika orang itu bertanya kembali, Nabi Muhammad SAW. menjawab “Bapakmu“.
Hadis riwayat Abu Hurairah itu menegaskan betapa Islam mengangkat dan menjunjung tinggi derajat kaum wanita. Begitu besarnya perhatian Nabi SAW kepada kaum wanita sehingga menjelang ajalnya dia berpesan agar para wanita itu diperlakukan secara baik. Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan perhiasan yang paling indah adalah wanita yang salehah, yang apabila dipandang menarik hati, apabila ditinggalkan suaminya bepergian, dia mampu menjaga harta dan harga diri suaminya“.
Untuk isteri yang shalehah, Rasulullah SAW telah menjanjikan dalam suatu hadis yang dirawikan oleh Turmuzi, Ibnu Majah dan Al Hakim
“Apabila seorang wanita yang disenangi suami wafat, maka dia akan masuk surga.“
Jika demikian, lalu dari segi manakah Islam justru merendahkan kaum wanita? Maka berpalinglah dari orang-orang yang melampaui batas dan berbuat kerusakan di bumi.
Wallahu a'lam bish shawab.***
Islam Justru Mengangkat Derajat dan Status Kaum Feminis
2010-10-09T10:28:00+07:00
Firman Azka's Blog
Sampaikanlah|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)