Rabu, 28 Juli 2010
Menata Ulang Ruhaniah Berdasarkan Orientasi Islam
2010-07-28T13:47:00+07:00Firman Azka's BlogAkhlak|Pegangan|
Comments
Menata Ulang Ruhaniah Berdasarkan Orientasi Islam
Semakin kita sering menggunakannya, semakin sering pula kita harus menata ulang. Begitulah yang biasa kita lakukan terhadap komputer kita yang semakin lama semakin lambat. Setelah itu kita melakukan defragmentasi, yaitu penataan ulang kembali sistem dan berkas-berkas data di komputer yang berantakan.
Ruhaniah kita tak jauh bedanya dengan komputer. Semakin sering dipakai, semakin perlu untuk ditata ulang. Kita sering membawa ruhaniah kita ke mana pun kita berada. Kemudian menggunakannya untuk menentukan langkah yang baik dan buruk.
Ruhaniah yang Usang
Setelah ruhaniah kita sering kita pakai, semakin berpotensi ruhaniah kita akan terfragmentasi. Hal ini menyebabkan ruhaniah kita tidak stabil sehingga berpengaruh terhadap keimanan kita. Rasulullah mengibaratkan hal ini seperti pakaian usang.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya iman yang ada di dalam hatimu akan usang sebagaimana halnya pakaian, maka mintalah kepada Allah agar memperbarui iman di dalam hati-hati kamu." (Riwayat Tabrani)
Dalam keadaan senggang pun, kita menyuruh ruhaniah kita untuk bekerja tanpa istirahat sedikitpun. Kita berangan-angan, berkhayal, dan terbawa dalam lamunan kita bagaimana bila kita menjadi orang yang sukses, kaya, dan selalu mengejar materi.
Tata Ulang Tujuan Hidup
Jika kembali melihat pandangan hidup kita, sebagai seorang muslim tentu tidak dapat kita sangkal lagi. Mengenai tujuan hidup kita, Allah telah berfirman dalam QS. Adz Dzariayat {51}: 56
Tak ada tawar menawar lagi tentang tujuan hidup kita di dunia. Apalagi kita adalah seorang muslim yang diberi nikmat Islam yang wajib kita syukuri. Kita telah mengetahui konsekuensi dalam beragama islam yakni harus patuh kepada syariah Islam.
Maka, menata ulang tujuan hidup akan membuat diri kita menemukan jati diri kita yang sesungguhnya. Kita akan memiliki jiwa yang kokoh dan tak mudah digoyahkan oleh pandangan hidup orang-orang orientalis dan liberalis yang selalu gencar memberikan orientasi hidup duniawi saja, jauh dari agama. Apapun kondisinya, kita tetap menuju satu titik, yakni mengharap ridha Allah.
Rasulullah yang menjadi suri tauladan kita telah mengerti orientasi hidup dan tidak tergiur oleh godaan dunia yang hanyalah bersifat sementara. Beliau bersabda
"Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya." (Riwayat Tirmidzi)
Tata Ulang Akhlak
Akhlak adalah inti agama. Bahkan karena perkara inilah rasulullah diutus oleh Allah sebagaimana sabda beliau.
Rasulullah bersabda, "Aku diutus (oleh Allah) hanyalah untuk menyempurnakan akhlak."(Riwayat Ahmad)
"Bila kita sedang bimbang, tanyakanlah kepada lubuk hati yang paling dalam", begitulah istilah atau kata-kata mutiara yang sering kita dengar atau kita lontarkan kepada orang lain. Bagaimana bisa kita bertanya kepada hati yang apabila hati kita selalu kita paksa untuk kejelekan dan kemaksiatan. Hati yang demikian akan menjadi dingin, keras bahkan lebih keras daripada batuan sekalipun. Sebelum terlambat, lakukan seperti yang sering diucapkan oleh Aa' Gym, "Jagalah Hati!"
Wallahu a'lam bish showab.***
Ruhaniah kita tak jauh bedanya dengan komputer. Semakin sering dipakai, semakin perlu untuk ditata ulang. Kita sering membawa ruhaniah kita ke mana pun kita berada. Kemudian menggunakannya untuk menentukan langkah yang baik dan buruk.
Ruhaniah yang Usang
Setelah ruhaniah kita sering kita pakai, semakin berpotensi ruhaniah kita akan terfragmentasi. Hal ini menyebabkan ruhaniah kita tidak stabil sehingga berpengaruh terhadap keimanan kita. Rasulullah mengibaratkan hal ini seperti pakaian usang.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya iman yang ada di dalam hatimu akan usang sebagaimana halnya pakaian, maka mintalah kepada Allah agar memperbarui iman di dalam hati-hati kamu." (Riwayat Tabrani)
Dalam keadaan senggang pun, kita menyuruh ruhaniah kita untuk bekerja tanpa istirahat sedikitpun. Kita berangan-angan, berkhayal, dan terbawa dalam lamunan kita bagaimana bila kita menjadi orang yang sukses, kaya, dan selalu mengejar materi.
Tata Ulang Tujuan Hidup
Jika kembali melihat pandangan hidup kita, sebagai seorang muslim tentu tidak dapat kita sangkal lagi. Mengenai tujuan hidup kita, Allah telah berfirman dalam QS. Adz Dzariayat {51}: 56
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Tak ada tawar menawar lagi tentang tujuan hidup kita di dunia. Apalagi kita adalah seorang muslim yang diberi nikmat Islam yang wajib kita syukuri. Kita telah mengetahui konsekuensi dalam beragama islam yakni harus patuh kepada syariah Islam.
Maka, menata ulang tujuan hidup akan membuat diri kita menemukan jati diri kita yang sesungguhnya. Kita akan memiliki jiwa yang kokoh dan tak mudah digoyahkan oleh pandangan hidup orang-orang orientalis dan liberalis yang selalu gencar memberikan orientasi hidup duniawi saja, jauh dari agama. Apapun kondisinya, kita tetap menuju satu titik, yakni mengharap ridha Allah.
Rasulullah yang menjadi suri tauladan kita telah mengerti orientasi hidup dan tidak tergiur oleh godaan dunia yang hanyalah bersifat sementara. Beliau bersabda
"Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya." (Riwayat Tirmidzi)
Tata Ulang Akhlak
Akhlak adalah inti agama. Bahkan karena perkara inilah rasulullah diutus oleh Allah sebagaimana sabda beliau.
Rasulullah bersabda, "Aku diutus (oleh Allah) hanyalah untuk menyempurnakan akhlak."(Riwayat Ahmad)
"Bila kita sedang bimbang, tanyakanlah kepada lubuk hati yang paling dalam", begitulah istilah atau kata-kata mutiara yang sering kita dengar atau kita lontarkan kepada orang lain. Bagaimana bisa kita bertanya kepada hati yang apabila hati kita selalu kita paksa untuk kejelekan dan kemaksiatan. Hati yang demikian akan menjadi dingin, keras bahkan lebih keras daripada batuan sekalipun. Sebelum terlambat, lakukan seperti yang sering diucapkan oleh Aa' Gym, "Jagalah Hati!"
Wallahu a'lam bish showab.***
Menata Ulang Ruhaniah Berdasarkan Orientasi Islam
2010-07-28T13:47:00+07:00
Firman Azka's Blog
Akhlak|Pegangan|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)